Halaqah 76 |
Landasan Ketiga Ma’rifatul Nabiyyikum Muhammadin – Rasulullah ﷺ Wafat dan Agama Islam Akan Tetap Ada
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه
ومن والاه
Halaqah yang ke-76 dari
Silsilah ‘Ilmiyyah Penjelasan Kitāb Al Ushūlu AtsTsalātsah wa Adillatuhā yang
dikarang oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb At Tamimi rahimahullāh
Beliau mengatakan
ودينه باقٍ
Agama beliau ﷺ akan terus ada. Kenapa disini di sebutkan
دينه باقٍ
agamanya terus ada, apa
hubungannya antara kalimat ini dengan kematian Nabi ﷺ.
Karena kita tahu bahwasanya agama ini yang membawa adalah Rasulullah ﷺ, risalah ini yang membawa adalah beliau ﷺ.
Ketika beliau ﷺ dipanggil oleh
Allah ﷻ apakah
berarti agama ini hancur, apakah risalah ini akan menjadi pudar dan rusak dan
akan segera terkubur sebagaimana dikuburnya Rasulullah ﷺ yang membawa risalah ini, maka beliau menekankan di sini
ودينه باقٍ
Nabi memang meninggal dunia
tapi agama yang beliau bawa akan terus ada beliau
فَانٍ, كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
Beliau meninggal dunia sebagaimana yang lain tetapi agama yang
beliau bawa tidak akan rusak dan tidak akan binasa tetapi agama beliau adalah
agama yang باقٍ akan terus ada. Terus
ada dijaga oleh Allah ﷻ karena
Allah ﷻ dia telah berjanji untuk menjaga agama ini.
Bagaimana Allah ﷻ menjaga agama ini diantaranya Allah ﷻ menjaga sumbernya, karena agama ada sumbernya,
Al-Quran dan juga As-Sunnah. Kalau sumbernya dijaga maka agama tersebut akan
terjaga
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
[Al
Hijr:9]
Sesungguhnya Kami telah
menurunkan Adz-Dzhikro yaitu Al-Quran dan sesungguhnya Kami akan menjaga
Al-Quran.
Kalau Al-Quran sebagai sumber
agama Islam ini di situlah syariat Islam
“Kami tidak meninggalkan
sedikitpun di dalam Al-Quran”
semuanya ada diterangkan oleh Allah ﷻ dan
Allah ﷻ jaga
Al-Quran dan As-Sunnah juga dijaga oleh Allah ﷻ sebagaimana
Allah ﷻ menjaga
Al-Quran dan sampai sekarang tidak ada orang yang bisa merubah Al-Quran.
Seandainya di sana ada orang yang berusaha untuk merubah
meskipun satu huruf atau setengah huruf dari Al-Quran niscaya akan kelihatan
dan akan dinampakkan oleh Allah ﷻ. Allah ﷻ mudahkan
manusia untuk menghafal Al-Quran dan dari generasi ke generasi ribuan bahkan
tidak sedikit orang yang bisa menghafal Al-Quran dan ini adalah penjagaan dari
Allah ﷻ
Seandainya di sana ada orang yang salah atau orang yang sengaja
merubah Al-Quran pasti di sana ada orang yang siap untuk membongkar usaha
tersebut sampai sekarang dan sampai hari kiamat maka Al-Quran adalah Al-Quran,
tidak ada yang dirubah. Yang kita baca hari ini itulah yang dibaca oleh
Rasulullah ﷺ di zaman beliau, karena yang menanggung
untuk menjaga Al-Quran adalah Allah ﷻ
As-Sunnah juga demikian karena As-Sunnah adalah fungsinya untuk
menerangkan apa yang ada di dalam Al-Quran. Allah ﷻ menjaga Al-Quran bukan hanya dari sisi
lafadznya saja tapi Allah ﷻ menjaga Al-Quran juga dari sisi maknanya.
Allah ﷻ menjaga Al-Quran baik lafadznya maupun
maknanya, dua-duanya dijaga oleh Allah ﷻ.
Yang menjelaskan makna yang
ada di dalam Al-Quran adalah sunnah Rasulullah ﷺ
yaitu
لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيۡهِمۡ
[An
Nahl:44]
Supaya engkau menjelaskan
kepada mereka, menerangkan kepada mereka apa yang telah diturunkan kepada
mereka berupa Al-Quran.
Makanya kalau Al-Quran dijaga
oleh Allah baik lafadz maupun maknanya berarti Allah juga menjaga hadits-hadits
Nabi ﷺ . Para ulama menjelaskan “termasuk
penjagaan terhadap Al-Mubayyan yaitu Al-Quran adalah penjagaan terhadap Al-Mubayyin
yaitu yang menjelaskan Al-Quran” yaitu sunnah Nabi ﷺ.
Makanya yang menghafal hadits-hadits nabi juga banyak, ratusan
ribu hadith tapi ada ulama-ulama yang Allah ﷻ ciptakan
mereka Allah berikan mereka kemampuan untuk menghafal seperti Imam Ahmad, Al-Bukhari,
Muslim, Syu’bah, Sufyan Ats-Tsauri dan seterusnya sebagaimana mereka menghapal
Al-Quran mereka juga menghapal hadist.
Dan tidak ada orang yang berusaha untuk memalsu hadist Nabi ﷺ kecuali pasti dibongkar oleh para ulama,
dijaga sampai sekarang hadist-hadist Nabi ﷺ.
Kalau sumbernya ini dijaga oleh Allah ﷻ maka
agama ini akan dijaga oleh Allah ﷻ dan seterusnya.
ودينه باقٍ
Agama beliau ﷺ akan terus ada beliau
meninggal dunia seperti yang lain tapi Allah yang akan menjaga agama beliau.
Oleh karena itu kita berperan atau tidak Allah akan menjaga agama. Antum malas
atau tidak dalam menuntut ilmu Allah ﷻ akan menjaga agama ini, kalau Antum tidak mau
berperan Allah ﷻ akan
mendatangkan orang-orang yang siap berkorban, siap berdakwah, Allah ﷻ menjaga dengan mereka agama ini. Agama tidak
butuh dengan kita tapi kita yang butuh terhadap agama. Kita harus memiliki
peran bagaimana kita berusaha menjadikan Allah ﷻ menjadikan kita memiliki peran di dalam agama
ini. Baik peran dalam menyampaikan ilmu atau peran di dalam kalau kita memiliki
harta atau kita memiliki jabatan maka hendaklah kita berusaha untuk menolong
agama Allah ﷻ ini
sesuai dengan kemampuan kita masing-masing dan waktu kita hanya sebentar di
dunia ini.
Manfaatkan umur yang tinggal sedikit ini bagaimana kita punya
peran di dalam agama Allah ﷻ, dalam menyebarkan
agama Allah ﷻ sesuai
dengan kapasitas kita masing-masing, sesuai dengan kemampuan kita masing-masing
sehingga kita keluar dari dunia ini dalam keadaan kita punya peran di dalam
tertolongnya agama Allah ﷻ
الله تعالى أعلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
0 Response to "Halaqah 76 | Landasan Ketiga Ma’rifatul Nabiyyikum Muhammadin – Rasulullah ﷺ Wafat dan Agama Islam Akan Tetap Ada"
Posting Komentar