Halaqah 04 | Bab 01 – Makna Islam Yang Dimaksud
السلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه
ومن وله
Halaqah
yang ke-4 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis
oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.
Beliau
mengatakan
وبه نستعين
_Dan
dengannya kami memohon pertolongan_
Mendatangkan
kalimat ini, padahal sebelumnya sudah mengucapkan – بسم
الله الرحمن الرحيم – karena mungkin ada diantara pembaca yang
tidak menyadari bahwsanya didalam kalimat bismillah ada disana ada makna
isti’anah sehingga beliau dinampakkan disini dan mengatakan – وبه نستعين -dan didahulukan bihi untuk menunjukan
penguatan & pengkhususan bahwasanya isti’anah ini hanya kepada Allāh ﷻ, asalnya – و
نستعين به – tapi didahulukan disini jar dan juga majrur untuk menunjukan
pengkhususan penguatan & bahwasanya Isti’anah ini hanya kepada Allāh ﷻ saja.
Dan
ucapan beliau – نستعين – isyaroh bahwasanya
yang butuh pertolongan bukan hanya beliau saja tapi juga qura(yang membaca)
& mengambil faedah dari kitab ini juga mereka semuanya & tidak
terkecuali butuh untuk mendapatkan pertolongan dari Allāh ﷻ.
Sebagaimana
penulis butuh pertolongan dari Allāh ﷻ
dalam menulisnha maka quro / orang yang membaca dan yang mengambil faedah kitab
ini juga butuh pertolongan dari Allāh ﷻ
untuk memahami kitab ini dan berusaha untuk mengamalkannya.
Dan
kitab yang ada dihadapan kita selain dengan kitab Al Ushul Ats Tsalasah atau
Qowaidul Arba atau Kitabut Tauhid yang mungkin relatif lebih mudah dalam
memahami maksud dari penulis, adapun kitab yang ada dihadapan kita ini maka
perlu ta’amun perlu kita berulang² melihat apa dimaksud penulis ini, kenapa
beliau mendatangkan ayat ini, kenapa beliau mendatangkan hadits ini, didalam
bab ini.
Maka
tentunya kalau kita melihat thabi’at kitab tersebut adalah demikian kita sangat
butuh dengan pertolongan Allāh ﷻ, dalam kitab yang
mudah sekalipun kita butuh pertolongan dari Allāh ﷻ
apalagi didalam kitab yang memerlukan kesungguhan didalam memahaminya, dan
nanti akan kita lihat bagaimana tidak bisa mungkin dari awal kita memahami
maksud kenapa penulis disini mendatangkan ayat ini, kenapa beliau mendatangkan
hadits ini, perlu diulang, terkadang sudah berulang kalipun kita belum
memahaminya, Allāhua’alam apa yang dimaksud oleh penulis dalam masalah ini.
Sebagian
ulama ada yang mensifati Syaikh Muhammad bin Abdil Wahab khususnya ketika
beliau membahas kitabut Tauhid itu hampir sama yang dilakukan oleh al Imam
Bukhori didalam shahih Bukhori atau meniru apa yang dilakukan oleh al Imam al
Bukhori didalam shahihnya, beliau mendatangkan ayat diawal atau mendatangkan
hadits dan terkadang kita tidak memahami dari awal, pertama kali kita membaca
kita belum faham apa maksud beliau perlu disana diputar lagi otak kita, diulang
lagi membacanya sehingga kita baru memahami, dan diakhir ketika kita memahami
barulah kita mengetahui atau kita terheran² bagaimana al Imam Bukhori bisa
sampai kepada pemahamannya maksudnya dari sekian ribu ayat & sekian ribu
hadits yang beliau hafal tapi beliau mengkonsentrasikan pada satu kalimat, satu
kalimat ini kemudian dengannya beliau masukkan hadits ini didalam bab tersebut,
sehingga shahih Bukhori ini bukan kitab yang bisa dengan mudah diajarkan oleh
seseorang, perlu disana pemahaman yang kuat dan kesabaran untuk mengajarkan kitab
semisal shahih al Bukhori.
Sehingga
ada sebagian (karena dia mungkin merasa tidak mampu) banyak yang lebih memilih
kitab yang lain untuk mengajarkan hadits², seperti misalnya mengajarkan sunan
ath Tirmidzi atau mengajarkan sunan abu Dawud atau dia mengajarkan shahih
Muslim, padahal shahih Bukhori lebih shahih dan dia adalah – أصح كتاب بعد كتاب الله – kenapa mereka memilih itu, bukan karena
mereka menganggap remeh shahih Bukhori (tidak) tapi lebih mudah dalam
mengajarnya.
Kemudian
beliau mengatakan
باب فضل
الإسلام
Bab tentang keutamaan Islām
Yang
dimaksud dengan – فضل – adalah keutamaan
atau keistimewaan – مزاه –
Keutamaan
artinya kelebihan, -باب فضل الإسلام
– berarti didalam bab ini beliau akan menyebutkan keutaman² yang ada didalam
Islām. Yang dimaksud didalam Islām disini adalah Islām yang dibawa oleh
Rasulullah ﷺ yaitu Dienul Islām. Islam ada 3 makna,
① Makna yang paling umum maknanya adalah
agama seluruh para Nabi.
② Islām sebagai agamanya Nabi Muhammad ﷺ itu lebih khusus dari pada yang pertama.
③ Dia adalah satu derajat didalam agama
Islām yang dibawa oleh Nabi ﷺ.
Yang
dimaksud dengan – فضل الإسلام – disini adalah Islām
yang kedua yaitu Islām dengan Makna agamanya Rasulullah ﷺ.
Maka
maksud beliau – فضل الإسلام – Bab tentang
keutamaan Islām maksudnya adalah Islām yang mengumpulkan didalamnya amalan yang
dhohir amalan bathin, bukan maksudnya adalah Islām dengan yang dimaksud dengan
satu martabat saja didalam agama Islām.
Sebagaimana
kita tau bahwasanya Islām secara bahasa artinya adalah menyerahkan & sudah
kita sebutkan & disebutkan oleh pengarang didalam Ushul Ats Tsalasah
bahwasanya Al-Islām adalah
الاستسلام لله
بالتوحيد،
Itu
adalah makna Islām, adapun yang disebutkan oleh beliau
الانقياد له بالطاعة،
والبراءة من الشرك وأهله.
Maka
ini adalah konsekwensi dari yang pertama.
Apa
konsekwansi dari menyerahkan diri kepada Allāh ﷻ
dengan Tauhid, kalau sudah pasrah menyerahkan diri kepada Allāh ﷻ dengan Tauhid maka konsekwensinya adalah
harus tunduk dengan ketaatan.
Kalau
kita memang sudah pasrah, Allāh ﷻ menyuruh kita shalat,
Allāh ﷻ menyuruh kita zakat dan seterusnya maka
kita harus – الانقياد – ini adalah
konsekwensi dari pasrahnya kita kepada Allāh ﷻ
dengan Tauhid & diantara konsekwensinya kalau kita memang sudah menyerahkan
diri kepada Allāh ﷻ dengan meng Esa kan
Allāh ﷻ dalam ibadah, yang namanya Tauhid berarti
hanya menyembah Allāh ﷻ saja konsekwensinya
adalah berlepas diri dari kesyirikan & harus berlepas diri dari orang² yang
menyekutukan Allāh ﷻ.
Berarti
Islām, Islām yang sebenarnya adalah Islām secara bathin & secara dhohir.
Oleh sebab itu dikatakan – باب فضل الإسلام
– Islām disini maknanya Dienu Muhammad ﷺ &
agama Muhammad mencakup perkara² yang dhohir maupun yang bathin.
Apa
kelebihan Islām (yaitu Islām yang mencakup didalamnya pasrah bathin kita &
juga dhohir kita, dienul Islām mencakup dengan 2 makna), ini yang akan
disampaikan oleh beliau disini dan InsyaAllāh nanti pada bab-bab yang selanjutnya
ketika membahas tentang Tafsiru Islām nanti akan dibahas tentang apa yang di
sebutkan tadi.
Bahwasanya
Tafsiru Islām itu adalah mencakup amalan yang dhohir & bathin. Disini
beliau menyebutkan keutamaan Islam, kenapa beliau mendahulukan menyebutkan
tentang keutamaan kemudian setelah itu menyebutkan tentang kewajiban kemudian
setelah itu menyebutkan tentang Tafsirnya. Maksudnya adalah supaya kita
semangat diawal untuk mempelajari tentang Islām ini, karena nanti akan membaca
ayat – hadits – ucapan para salaf yang menunjukan tentang keutamaan Islām.
Maka
dengan diawali kitab ini dengan penyebutan – فضل
الإسلام – diharapkan kita akan rindu, tertarik dan senang untuk
mempelajari lebih lanjut tentang Islām ini, sehingga beliau akhirkan tentang
pembahasan wajibnya Islām & beliau akhirkan tentang tafsir Islām ini.
Itulah
yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai
bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya
0 Response to "Halaqah 04 | Bab 01 – Makna Islam Yang Dimaksud"
Posting Komentar