Halaqah 14 | Beriman Kepada Sifat-Sifat Yang
Allāh ﷻ Sandangkan Pada Diri-Nya Di Dalam
Kitab-Nya Dan Sifat-Sifat Yang Rasul-Nya Sandangkan Pada-Nya Bag 04
السلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه
ومن وله
Halaqah
yang ke-14 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah
yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāh.
Beliau
mengatakan
فَلاَ يَنْفُونَ عَنْهُ
مَا وَصَفَ بِهِ نَفْسَهُ
Maka
mereka (ahlussunnah wal jama’ah, Al firqotun nājiyah, Ath-Thā’ifah
Al-Manshūrah) لاَ يَنْفُونَ tidak menafikan عَنْهُ dari Allāh ﷻ مَا
وَصَفَ بِهِ نَفْسَه apa yang Allāh ﷻ
sifati dengannya untuk diri-Nya. Ahlussunnah tidak berani dan takut untuk
menafikan apa yang Allāh ﷻ tetapkan, mereka
adalah orang-orang yang benar-benar beriman, benar-benar pasrah kepada Allāh ﷻ.
Ucapan
فَلاَ يَنْفُونَ عَنْهُ
مَا وَصَفَ بِهِ نَفْسَهُ
berati
disini menguatkan ucapan beliau sebelumnya yaitu وَلاَ
تَعْطِيل ini Allāhu A’lam adalah penjelasan lebih luas dari makna وَلاَ
تَعْطِيل
وَلاَ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِ
Dan
mereka tidak merubah ucapan dari tempat-tempat, ini adalah penjelasan dari
makna dari ucapan beliau sebelumnya مِنْ غَيْرِ
تَحْرِيف mereka tidak mentahrif, menguatkan apa yang diucapkan oleh
beliau sebelumnya dan ini diambil dari ayat
يُحَرِّفُونَ ٱلۡكَلِمَ
عَن مَّوَاضِعِهِۦ
Dan
sifat mentahrif ini adalah termasuk sifat orang-orang yahud, mereka merubah
lafadz merubah ucapan ketika mereka disuruh untuk mengatakan hittho’ mereka
mengatakan hintho’, menambah nun. Mereka termasuk orang-orang yang يُحَرِّفُونَ ٱلۡكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ
وَلاَ يُلْحِدُونَ فِي
أَسْمَاءِ اللهِ وآيَاتِهِ
Dan
mereka tidak meng’ilhad, ilhad artinya adalah memiringkan, alhada – yulhidu
artinya adalah amala – yumilu yaitu memiringkan, dan liang lahad dinamakan
liang lahad karena dia adalah miring yaitu miring kearah kiblat, sebelumnya
digali ke bawah kemudian setelah sampai dasarnya maka lobangnya dimiringkan
kearah kiblat sehingga dinamakan dengan lahad.
Mereka
tidak melakukan ilhad di dalam nama Allāh ﷻ
dan juga ayat-ayat-Nya, karena ilhad terkadang didalam nama Allāh ﷻ sebagaimana firman Allāh ﷻ
وَلِلَّهِ
ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ وَذَرُواْ ٱلَّذِينَ يُلۡحِدُونَ
فِيٓ أَسۡمَٰٓئِهِۦۚ
[Al-A’raf: 180]
Dan
tinggalkanlah orang-orang yang melakukan ilhad, di dalam nama nama-Nya.
Ahlus
sunnah tidak melakukan ilhad, tidak memiringkan didalam masalah nama-nama Allāh
ﷻ, maksudnya tidak menyimpang, menyimpang
itu artinya miring, mereka tidak menyimpang di dalam masalah nama -nama Allāh ﷻ tapi lurus di atas shirathal mustaqim,
tidak menyimpang baik dalam nama Allāh ﷻ
maupun dalam perkara yang lain.
Termasuk
diantara penyimpangan dalam masalah nama Allāh ﷻ
adalah yang telah berlalu, mentahrif atau menta’til ini termasuk penyimpangan
di dalam nama Allāh ﷻ, atau mentasybih ini
juga termasuk penyimpangan di dalam nama Allāh ﷻ
atau memberi nama Allāh ﷻ dengan nama makhluk
atau memberi nama kepada makhluk dengan nama Allāh ﷻ
seperti yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin ketika mereka menamakan
sesembahan mereka dengan al-lata, al-uzza, al-manah. Al-manah diambil dari kata
al-mannan, al-uzza diambil dari kata al-aziz, al-lata diambil dari kata Allāh,
ini berarti menamakan sesembahan mereka dengan nama Allāh ﷻ, ini termasuk penyimpangan didalam nama Allāh ﷻ.
Atau
menamakan Allāh ﷻ dengan sesuatu yang
bukan nama-Nya seperti yang dilakukan oleh orang-orang Nasrani menamakan Allāh ﷻ dengan abb (bapak) maka ini berarti
menamakan Allāh ﷻ dengan yang bukan
nama-Nya, ini termasuk ilhad. Maka ahlussunnah wal jamaah mereka
لاَ يُلْحِدُونَ فِي
أَسْمَاءِ اللهِ
dengan
berbagai bentuk ilhad didalam masalah nama Allāh ﷻ
sebagaimana tadi kita sebutkan.
وآيَاتِه
Dan
mereka juga tidak melakukan Ilhad di dalam ayat-ayat Allāh ﷻ. Terkadang penyimpangan bukan hanya dalam nama Allāh ﷻ tapi juga dalam ayat-ayatnya, Allāh ﷻ mengatakan
إِنَّ ٱلَّذِينَ
يُلْحِدُونَ فِىٓ ءَايَٰتِنَا لَا يَخْفَوْنَ عَلَيْنَآ ۗ
[Fussilat Ayat 40]
Orang-orang
yang melakukan ilhad (penyimpangan) di dalam ayat-ayat kami, mereka tidak sama
dengan kita. Allāh ﷻ Maha mengetahui
tentang apa yang mereka lakukan.
Jadi
ketika beliau mengatakan
يُلْحِدُونَ فِي
أَسْمَاءِ اللهِ وآيَاتِهِ
Karena
beliau tahu bahwasanya didalam Al-Quran Allāh ﷻ
menyebutkan ilhad ada dua jenis, ada ilhad di dalam masalah nama Allāh ﷻ, ada ilhad di dalam masalah ayat-ayat
Allāh ﷻ
وَلاَ يُكَيِّفُونَ
Dan
mereka tidak mentakyif, ini berarti menguatkan ucapan beliau وَمِنْ غَيْرِ تَكْيِيف telah beliau menyebutkan kaidah bagaimana
yang dilakukan ahlussunnah.
لاَ يُكَيِّفُونَ
Mereka
tidak menentukan kaifiyah
وَلاَ يُمَثِّلُونَ
صِفَاتِهِ بِصِفَاتِ خَلْقِه
Dan
mereka Ahlussunnah tidak menyamakan sifat Allāh ﷻ
dengan sifat makhluk-Nya, berarti tidak melakukan tamtsil. Jadi ucapan beliau
فَلاَ يَنْفُونَ عَنْهُ
مَا وَصَفَ بِهِ نَفْسَهُ، وَلاَ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِ، وَلاَ
يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَاءِ اللهِ وآيَاتِهِ، وَلاَ يُكَيِّفُونَ وَلاَ
يُمَثِّلُونَ صِفَاتِهِ بِصِفَاتِ خَلْقِه
ini
seperti penjelasan atau penguat dari kaidah yang beliau sebutkan sebelumnya
الإِيمَانُ بِمَا
وَصَفَ بِهِ نَفْسَهُ فِي كِتِابِهِ الْعَزِيزِ، وَبِمَا وَصَفَهُ بِهِ رَسُولُهُ
مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم ؛ مِنْ غَيْرِ تَحْرِيفٍ وَلاَ تَعْطِيلٍ، وَمِنْ
غَيْرِ تَكْيِيفٍ وَلاَ تَمْثِيلٍ
لأَنَّهُ سُبْحَانَهُ:
لاَ سَمِيَّ لَهُ، وَلاَ كُفْءَ لَهُ، وَلاَ نِدَّ لهُ. ولاَ يُقَاسُ بِخَلْقِهِ
سُبْحَانَهَ وَتَعَالَى
Setelah
itu beliau menyebutkan mengapa ahlus sunnah wal jama’ah mereka tidak mentakyif
dan juga tidak menta’til, kenapa mereka tidak menyerupakan sifat Allāh ﷻ dengan sifat makhluk, disini jawabannya
dan ini yang harus menjadi perhatian bagi orang yang menuduh ahlussunnah
sebagai musyabbiha mujassima. Kita mengetahui tentang firman-firman Allāh ﷻ, ayat-ayat Allāh ﷻ
yang menunjukkan bahwasanya Allāh ﷻ
tidak sama dengan makhluk
لأَنَّهُ سُبْحَانَهُ:
لاَ سَمِيَّ لَهُ
Karena
Allāh ﷻ tidak ada yang serupa dengan-Nya, لاَ سَمِيَّ لَهُ tidak ada yang serupa dengan Allāh ﷻ karena Allāh ﷻ
mengatakan
هَلْ تَعْلَمُ لَهُۥ
سَمِيًّا
[Maryam:65]
Apakah
engkau mengetahui bagi Allāh ﷻ samiyya, sesuatu yang
serupa dengan Allāh ﷻ, sesuatu yang
sebanding dengan Allāh ﷻ. Ini adalah
pertanyaan yang isinya adalah pengingkaran, apakah engkau tahu sesuatu yang serupa
dengan Allāh ﷻ, yang meskipun dia
mungkin seorang makhluk memiliki nama seperti nama Allāh ﷻ tapi hakikatnya berbeda. Ada di antara makhluk yang bernama
Malik misalnya tapi apakah sama dia dengan Al-Malik, Allāh ﷻ yang memiliki segala sesuatu, yang memiliki apa yang ada di
langit dan apa yang dibumi, tidak ada yang sebanding dengan Allāh ﷻ.
وَلاَ كُفْءَ لَه
Dan
tidak ada yang sebanding dengan Allāh ﷻ,
yang sama dengan Allāh ﷻ, di ambil dari firman
Allāh ﷻ
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ
كُفُوًا أَحَدٌۢ
Tidak
ada sesuatu yang musawwin yang serupa dengan Allāh ﷻ
وَلاَ نِدَّ لهُ
Dan
tidak ada yang sebanding dengan Allāh ﷻ
diambil dari firman Allāh ﷻ
فَلَا تَجۡعَلُواْ
لِلَّهِ أَندَادٗا وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
Ini
semua menunjukkan bahwasanya tidak ada yang serupa, tidak ada yang sebanding,
tidak ada yang sama dengan Allāh ﷻ,
diambil kata-kata ini dari Al-Qur’an
ولاَ يُقَاسُ
بِخَلْقِهِ سُبْحَانَهَ وَتَعَالَى
dan
tidak boleh mengkiaskan Allāh ﷻ dengan makhluknya,
diambil dari firman Allāh ﷻ
فَلَا تَضْرِبُوا۟
لِلَّهِ ٱلْأَمْثَالَ
Jangan
kalian membuat perumpamaan-perumpamaan, permisalan-permisalan bagi Allāh ﷻ, karena kias yang seperti ini berarti
disana ada menyamakan Allāh ﷻ dengan makhluk.
Ahlussunnah wal jama’ah tidak yumatsilun, mereka tidak menyerupakan Allāh ﷻ dengan makhluk, tidak menyerupakan sifat
Allāh ﷻ dengan sifat makhluk, karena tidak ada
yang serupa dengan Allāh ﷻ berdasarkan ayat-ayat
yang banyak.
Itulah
yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai
bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya
0 Response to "Halaqah 14 | Beriman Kepada Sifat-Sifat Yang Allāh ﷻ Sandangkan Pada Diri-Nya Di Dalam Kitab-Nya Dan Sifat-Sifat Yang Rasul-Nya Sandangkan Pada-Nya Bag 04"
Posting Komentar