Halaqah 95 | Poin-Poin Penutup – Kenabian Sudah Ditutup Maka Pasti Tidak Ada Rasul Lagi
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه
ومن والاه
Halaqah yang ke-95 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Penjelasan Kitāb Al
Ushūlu AtsTsalātsah wa Adillatuhā yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahāb At Tamimi rahimahullāh.
Dan hubungan antara rasul yang terakhir dengan nabi yang
terakhir, kalau kenabian sudah ditutup maka otomatis kerasulan sudah ditutup,
karena nabi lebih luas lebih umum daripada rasul. Sebagaimana dalam hadits,
ketika beliau ﷺ ditanya tentang
jumlah para nabi
قُلتُ: يا رسولَ اللهِ، كم وَفَّى عِدَّةُ الأنبياءِ؟
Ya Rasulullah, berapa jumlah seluruh para nabi? Beliau mengatakan
مِئةُ ألْفٍ وأربعةٌ وعشرونَ ألْفًا
124.000. Itu jumlah para nabi maka ini jumlah yang sangat banyak
sekali, 124.000 Allah ﷻ sebarkan di dunia ini
untuk menegakkan hujjah atas manusia.
الرُّسُلُ مِن ذلك ثلاثُ مِئةٍ وخَمسةَ عَشَرَ جَمًّا غَفيرًا
Yang merupakan rasul diantara mereka (yaitu di antara 124.000
ada yang kedudukannya sebagai seorang rasul, الرُّسُلُ
مِن ذلك berarti الرُّسُلُ disini adalah bagian
dari أنبياءِ karena beliau mengatakan الرُّسُلُ مِن ذلك) adalah 315 orang.
Menunjukkan bahwasanya rasul adalah bagian dari nabi, setiap
rasul adalah nabi dan tidak setiap nabi adalah rasul, seperti Rasulullah ﷺ nabiyyan rasulan, beliau mendapatkan wahyu
kenabian dan wahyu kerasulan. Berarti 315 ini adalah termasuk nabi ﷺ juga, rasul sekaligus nabi.
Kalau misalnya kenabian sudah ditutup otomatis kerasulan sudah
ditutup karena rasul adalah bagian dari kenabian, kalau kenabian sudah di
khatam sudah ditutup maka kerasulan otomatis juga ditutup. Disini beliau
mengatakan
وآخرهم محمد ﷺ وهو خاتم النبيِّين لا نبى بعده
Beliau ﷺ adalah rasul yang
terakhir sekaligus beliau ﷺ adalah nabi yang
terakhir karena rasul yang terakhir belum tentu dia nabi yang terakhir tapi
kalau nabi yang terakhir berarti otomatis tidak ada rasul setelahnya, tapi
kalau dia sebagai rasul yang terakhir kemungkinan ada nabi setelahnya tapi
kalau dikatakan kenabian sudah ditutup berarti tidak mungkin ada kerasulan
setelahnya.
Kemudian beliau mengatakan,
لا نبى بعده
tidak ada nabi setelahnya, dan beliau mendatangkan kalimat ini
karena demikian di dalam hadits, di dalam hadits Nabi ﷺ
ketika menyebutkan akan datangnya كَذَّابُونَ
ثَلَاثُونَ
وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَأْتِي كَذَّابُونَ ثَلَاثُونَ
كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لَا نَبِيَّ
بَعْدِي
وَإِنَّهُ سَيَكُونُ في أُمَّتِي كَذَّابُونَ ثَلَاثُونَ
Akan ada dikalangan umatku, yaitu akan muncul ditengah-tengah
umatku كَذَّابُونَ ثَلَاثُونَ, bukan berarti
bahwasanya mereka adalah orang yang masih di dalam keislamannya, kalau dia
mengaku menjadi nabi setelah Nabi ﷺ
jelas dia keluar dari agama Islam. Maksudnya adalah akan muncul di
tengah-tengah umatku orang-orang yang pendusta yang jumlah mereka ada 30
كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ
Masing-masing dari mereka menganggap dirinya adalah nabi
وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لَا نَبِيَّ بَعْدِي
dan aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi setelahku.
Jadi di dalam matan ini beliau mengatakan
وهو خاتم النبيِّين لا نبى بعده
mengikuti apa yang dikatakan oleh Nabi ﷺ.
Dan penyebutan لَا نَبِيَّ بَعْدِي
ini tidak sia-sia, dia adalah menjelaskan kalimat خاتم
النبيِّين, maknanya لا نبى بعده,
tidak ada nabi setelah beliau karena kalimat خاتم
bisa maknanya adalah penutup, stempel, sebagaimana stempel itu adalah dilakukan
terakhir, kalau semuanya sudah benar baru setelah itu terakhir distempel. خاتم, stempel itu adalah yang terakhir
dilakukan, tidak di خاتم kecuali semuanya
sudah beres artinya dia adalah yang terakhir kali.
Ada yang mengartikan خاتم
disini adalah cincin خاتم, kemudian dia
mengatakan yang namanya cincin itu hanya sekedar sebagai perhiasan, artinya
beliau ﷺ kata mereka hanyalah perhiasan saja,
penghias saja untuk para nabi, pengindah, tidak menunjukkan bahwasanya beliau
ini penutup.
Ada yang mengartikan demikian namun tafsir seperti ini batil
karena setelahnya Nabi ﷺ mengatakan ‘Tidak ada
nabi setelahku’. Dengan adanya kalimat ini kita mengetahui kebatilan orang yang
mengartikan خاتم dengan hanya sekedar
itu sebagai cincin saja, tetapi maknanya adalah penutup para nabi, sehingga
beliau di sini mendatangkan kalimat ini sebagaimana Rasulullah ﷺ juga mendatangkan kalimat yang sama.
وهو خاتم النبيِّين لا نبى بعده
الله تعالى أعلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
0 Response to "Halaqah 95 | Poin-Poin Penutup – Kenabian Sudah Ditutup Maka Pasti Tidak Ada Rasul Lagi "
Posting Komentar