Halaqah 12 | Bab 01 Fadhlul Islam –
Pembahasan Dalil Ketujuh Hadits Ubay Bin Ka’ab Radhiyallāhu ‘anhu (Bagian 01)
السلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه
ومن وله
Halaqah
yang ke-12 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis
oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.
Beliau
mengatakan
وعن أبي بن كعب رضي الله
عنه قال
Dari
Ubay bin Kaab radhiallāhu anhu beliau mengatakan
عليكم بالسبيل و السنة
_hendaklah
kalian berpegang dengan – السبيل و السنة_
Yang
dimaksud dengan – السبيل – disini adalah Al
Islām. As Sabil artinya jalan sabilullah adalah Al Islām, maksudnya adalah
jalan yang menyampaikan kita kepada Allāh ﷻ
yang apabila kita menempuhnya kita akan sampai kepada Allāh ﷻ maka itu adalah al Islam.
Oleh
karena itu para salaf mereka ketika menafsirkan firman Allāh ﷻ
۞ ٱهۡدِنَا
ٱلصِّرَ ٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِیمَ
[QS Al-Fatihah 6]
_tunjukilah
kami jalan yang lurus_
Ada diantara mereka yang mengatakan bahwasanya yang dimaksud dengan jalan yang
lurus ini adalah al Islam.
Beliau
mengatakan
عليكم بالسبيل و السنة
Karena
Islām ini adalah jalan kita menuju Allāh ﷻ.
Jalan yang menyampaikan kita kepada Allāh ﷻ
dinamakan sabilullah, dinamakan dengan asShirot, terkadang di dalam alQuran
disebutkan at Thoriq, terkadang disebutkam dengan as Sabil dan maknanya sama
yaitu jalan
وَإِنَّكَ لَتَهْدِي
إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
۞..يَا قَوْمَنَا
إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنزِلَ مِن بَعْدِ مُوسَىٰ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ
يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَىٰ طَرِيقٍ مُّسْتَقِيمٍ
[QS Al Ahqof30]
Menggunakan
kalimat Thoriq, terkadang menggunakan kalimat shirot & terkadang
menggunakan kalimat Sabil jalan Allāh ﷻ.
Jalan
Allāh ﷻ maksudnya adalah jalan yang akan
menyampaikan kita kepada Allāh ﷻ. Apa jalan tersebut?
Jalan tersebut adalah Islām ini, berarti beliau
عليكم بالسبيل و السنة
Maksudnya
adalah hendaklah kalian berpegang teguh dengan Islām , yaitu Islām yang dibawa
oleh Rasulullah ﷺ. Ini adalah jalan
kalian.
Islām
yang dibawa Rasulullah ﷺ baik yang berkaitan
dengan amalan² yang dzhohir maupun bathin. Maka hendaklah kalian berpegang
dengan Islam yang dibawa oleh Nabi ﷺ
و السنة
Yang
dimaksud dengan sunnah, sama dengan maknanya yaitu Islām, karena asSunnah
secara bahasa adalah Thoriqoh dan Thoriqoturrasul jalannya Rasulullah ﷺ cara hidupnya Rasulullah ﷺ adalah al Islām.
Sunnah
adalah Thoriqoh & thoriqoturrasul ﷺ
adalah al Islām. Sehingga tidak heran apabila al Imam Al Barbahari di dalam
syarhu sunnah beliau mengatakan
الإسلام هو السنة
والسنة هي الإسلام
Kata
beliau
اعلموا أن الإسلام هو
السنة، والسنة هي الإسلام
_Ketahuilah
bahwasanya Islām itulah sunnah & sunnah adalah Islām_
Jadi
Islām yang beliau bawa itulah as Sunnah & sunnah beliau adalah Islām
sehingga ketika beliau mengatakan
عليكم بالسبيل و السنة،
Maksudnya
adalah hendaklah kalian berpegang teguh dengan Islām yang dibawa oleh Nabi ﷺ.
Kemudian
beliau menyebutkan keutamaannya
فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ
عَبْدٍ عَلَى السَّبِيلِ وَالسُّنَّة
Karena
tidak ada seorang hamba yang dia berada diatas سَّبِيلِ
وَالسُّنَّة.
Seorang hamba Allāh ﷻ menyembah kepada
Allāh ﷻ diatas Islām. Berarti diatas syariatnya
Nabi ﷺ yang dzhohir & bathin. Diatas Islām
diatas agamanya Rasulullah ﷺ baik dzhohirnya
maupun bathinnya, dzhohirnya sesuai dengan cara beliau bathinnya ikhlas karena
Allāh ﷻ.
Tidak
ada seorang hamba yaitu menyembah kepada Allāh ﷻ
diatas Islām, maksudnya adalah diatas agama Islām secara dzhohir maupun bathin.
ِ ذَكَرَ اللَّهَ
Kemudian
dia mengingat Allāh ﷻ
فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
مِنْ خَشْيَةِ الله
Kemudian
menangis kedua matanya karena takut kepada Allāh ﷻ.
Menangisnya adalah ketika dia mengingat Allāh ﷻ,
dia mengingat kekuasaan, kenikmatan Allāh ﷻ
yang diberikan yang begitu besar perhatian Allāh ﷻ
yang begitu besar kepada dirinya, ketika dia melihat orang² yang ada
disekitarnya & dia melihat bagaimana Allāh ﷻ
memberikan anugrah dan karunia yang begitu besar kepadanya maka dia sangat
bersyukur kepada Allāh ﷻ.
Dipilih
dia dari sekian banyak manusia sehingga dia menangis, atau misalnya dia
menangis mengingat tentang kekurangan² dia, padahal nikmat kepadanya dari Allāh
ﷻ ini banyak sekali, atau menangis karena
dia mengingat azab Allāh ﷻ dan seterusnya. Itu
semuanya ( tangisan itu semuanya ) berdasarkan aqidah yang benar dan
berdasarkan cara yang dibenarkan, bukan menangis karena bidah karena terkadang
orang yang melakukan bidah pun bisa menangis (kisah beliau hafidzahullah saat
smp) di Masjid ada kegiatan bersama² mengatakan Lāilāhaillallāh… dan kita
merasakan saat itu seakan² khusyu ada rasa gemetar/merinding ada perasaan ingin
menangis pertama kali beli tasbih, pertama kali menggunakan tasbih itu khusyu
bisa konsentrasi (kendati masih kecil) siapa yang menjadikan kita seperti itu?
Yang menjadikan kita menangis padahal itu bukan diatas sunnah itu adalah
syaithan, menjadikan kita dibisik²an dengan cara seperti ini engkau lebih
khusyu di dalam beribadah & itu yang dirasakan orang² Sufi, bagaimana
mereka berkumpul mengatakan Lāilāhaillallāh.. semakin lama semakin cepat
illallāh.. kemudan Allāh.. kalau kita tanya mereka, mereka mengatakan disitu
ada perasaan nikmat merasa lebih khusyu dan seterusnya.
Ini
terjadi karena sebab kebid’ahan & yang menjadikan itu semua adalah syaithon.
Maka yang demikian tidak diberikan oleh Allāh ﷻ
pahala, berbeda dengan orang yang menangis tadi & menangisnya diatas sunnah
(menangis karena membaca al Quran, shalat malam yang sesuai dengan sunnah) maka
pahala nya jika dia menangis kedua matanya karena takut kepada Allāh ﷻ
فتَمَسُّهُمَا النَّارُ
Hamba
tersebut tidak akan disentuh oleh api neraka, sebagaimana dalam hadits
عَيْنَانِ لاَ
تَمَسُّهُمَا النَّارُ عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ
تَحْرُسُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
Hadits
shahih diriwayatkan Ath Tirmidzi
Berarti
ucapan Ubay bin Ka’ab tadi ada dasarnya di dalam hadits, tentunya beliau
mengucap ucapan seperti itu bukan berarti berasal dari ijtihad beliau hal ini
berdasarkan dalil (perkara yang ghoib).
Yang
dimaksud dengan keutamaan ini maksudnya apabila mata tadi menangis berdasarkan
Islām yang dibawa oleh Nabi ﷺ. Jadi sebab
menangisnya adalah sebab yang benar bukan karena bidah tapi karena melakukan
perkara yang sunnah, jika dia menangisnya tadi berada diatas Islām yang dibawa
oleh Nabi ﷺ (Islām disini adalah Islām yang dzhohir
& bathin) sesuai dengan Islām yang dibawa Nabi ﷺ
dan bathinnya (ikhlasnya) juga seperti yang dibawa oleh Nabi ﷺ.
Kemudian
menangis kedua matanya maka ini adalah dua mata yang tidak akan disentuh oleh
Neraka.
Ini
menunjukan tentang keutamaan Islām yang dibawa oleh Nabi ﷺ.
Itulah
yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai
bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya
والسلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
0 Response to "Halaqah 12 | Bab 01 Fadhlul Islam – Pembahasan Dalil Ketujuh Hadits Ubay Bin Ka’ab Radhiyallāhu ‘anhu (Bagian 01)"
Posting Komentar