Halaqah 18 | Bab 02 Wujubul Islam – Pembahasan Dalil Pertama QS Ali Imran 85 (Bagian 03)

Halaqah 18 | Bab 02 Wujubul Islam – Pembahasan Dalil Pertama QS Ali Imran 85 (Bagian 03)

 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Halaqah yang ke-18 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.

Kalau seseorang mencari menggunakan agama yang lain sebagai jalan hidup selain agama Islām tidak diterima darinya

۞ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ [آل عمران: 85]

Dan diakhirat dia termasuk orang² yang merugi.

Karena di dunia tentunya agama selain agama Islām tadi ada aturan, tata cara Ibadah, tapi ternyata ibadah karena itu dilakukan selain Islām tidak diterim oleh Allāh kemudian dia meninggal dunia & meninggal dunia masuk ke alam akhirat ternyata ketika dia datang kepada Allāh di yaumul qiyamah dia menemukan dia tidak memiliki sedikitpun dari amal sholeh,

۞وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
[QS Al Furqon 23]

Kami akan datangi apa yang mereka lakukan berupa amalan, kemudian Allāh akan jadikan itu sebagai debu yang berterbangan (yang tidak bermanfaat).

Tentunya ini adalah sebuah kekagetan yang luar biasa seandainya seseorang didunia selama bertahun² dia menabung sedikit demi sedikit dia tabung yang diharapkan, ketika sudah sampai waktunya dia buka tabungannya ternyata dimakan rayap atau diambil oleh orang lain, maka dia akan merasakan penyesalan yang luar biasa / kesedihan yang sangat dalam sudah bertahun² dia kumpulkan sedikit demi sedikit tabungan dari keuntungan usahanya ternyata dia dapatkan dihari tersebut dia tidak melihat apapun dari hasilnya.

Jika dibandingkan penyesalan orang tersebut dengan tabungan tadi didunia maka ini tidak ada bandingannya dibandingkan dengan penyesalan yang sangat dalam yang terjadi pada orang yang memilih selain agama Islām.

Kenapa demikian, adapun orang tadi ketika melihat tabungan ternyata tidak ada masih ada waktu untuk mengumpulkan tabungan kembali & mungkin disana ada orang yang kasihan dan seterusnya, mungkin saja disana ada jalan yang lain dan bukan sebuah kewajiban dia kalau memang tidak mampu/paham bukan sebuah kewajiban semoga Allāh menggantikan dengan yang lebih baik & semoga Allāh membalas dengan niat yang sudah ada di dalam hatinya.

Tapi kalau yang terjadi diakhirat ternya dia mendapatkan hilang amalannya ternyata tidak ada dia meminta kembalikan lagi kedunia (MUSTAHIL) sesuatu yang mustahil dihidupkan kembali /diciptakan kembali kebumi diberikan umur kembali untuk beramal beragama Islām beriman dengan Rasulullah jangan harap yang demikian. Dan didepannya adalah azab bukan hanya batalnya amal yang dia lakukan azab yang pedih sudah menanti dia depan, bukan sehari, seminggu, sebulan masuk kedalam Neraka selama²nya dan dia tidak akan keluar dari Neraka sampai kapanpun dalam keadaan di azab.

Setiap waktu semakin pedih azabnya, azab dari arah atas, bawah, depan maupun belakang Neraka ini adalah Darul Azab (negeri azab) isi di dalamnya berbagai jenis siksaan apa saja siksaan sampai minuman yang diminum oleh penduduka Neraka adalah siksaan bagi mereka, keluarnya mereka adalah siksaan bagi meraka ketika tentunya mereka merasakan panas yang luar biasa, panas yang ada didunia ini adalah satu diantara 70 bagian panas yang ada di akhirat, seandainya seluruh panas yang ada didunia dikumpulkan (dan didunia bukan hanya bumi saja) yang ada diatas juga termasuk dunia (bintang² ada yang mengatakan disana ada bintang yang derajatnya jauh lebih panas daripada matahari) itu jika dikumpulkan hanyalah 1/70 dari api yang ada di Neraka.

Seandainya salah seorang dari kita menaruh ujung jarinya diatas lilin maka dia tidak akan betah meskipun hanya 2 detik. Kemudian panas yang sedemikian panasnya tentunya mereka akan merasakan bagaimana hausnya, mereka tidak minum sampai di padang Mahsyar yang selama itu (karena mereka adalah orang² kuffar) sementara yang meminum telaga para Nabi & Rasul hanyalah umat yang beriman dengan mereka saja.

Haus dengan haus yang sangat haus maka mereka minta/istighosah meminta air

وَإِن يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا
[QS Al Kahfi 29]

Kalau mereka meminta air diberikan air tapi air disini ternyata dia adalah siksaan yang lain, hausnya mereka itu tersiksa, siksaan tersendiri bagi mereka, mendapatkan panas yang luar biasa juga siksaan sekarang mau dikasih air ternyata air ini juga siksaan tersendiri bagi mereka, kalmuhul *air tersebut adalah seperti al Muhl yaitu seperti minyak yang jelek* kalau dalam bahasa kita jelantah.

Dari sisi penampilannya tidak mengenakan disuruh minum jika warnanya hijau-merah semangat kita untuk minum, tetapi ini warnanya/bentuknya adalah minyak yang jelek/kotor ditambah lagi selain rupa yang tidak mengenakan baunya juga tidak mengenakan tapi dia dalam keadaan haus meskipun baunya & bentuk sangat tidak mengenakan dan ternyata air yang bentuknya seperti minyak yang jelek tadi dia adalah air yang sangat panas, ketika dia akan minum yang sudah dalam keadaan kehausan sekali ingin minum ternyata airnya adalah air yang sangat panas, air tadi karena dia sudah mendekati wajahnya saking panasnya wajah yang mendekati disini dagingnya menjadi mateng – يشوي الوجوه – Dia seakan² mau mendapatkan kenikmatan ternyata air tersebut adalah azab tersendiri.

Dalam keadaan wajahnya mateng tersebut tetap dia minum masuk kedalam perutnya tersiksa

فقطع أمعاءهم

Sampai menghancurkan apa yang ada di dalam perutnya(badanya).

Itu bukan hanya sekali, dua kali seterusnya

كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُم بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا
[QS An Nisa 56]

Setiap matang kulitnya maka akan Kami gantikan kulit tadi dengan kulit yang lain

لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ

Supaya mereka merasakan azab

Terkadang seakan² diberikan mereka kesempatan untuk keluar tapi ternyata

كُلَّمَا أَرَادُوا أَن يَخْرُجُوا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيدُوا فِيهَا وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ
[QS Al Haj 22]

Seakan² dia sudah mau keluar (gembira) tapi ternyata dikembalikan lagi & seterusnya.

mereka tidak ada akhirnya. Maka tentunya ini adalah sebuah kerugian, kenapa sebabnya? Karena dia di dunianya tidak mau memeluk agama Islām yang dibawa oleh Nabi karena tidak mau memeluk agama Islām tidak beriman dengan Nabi , tidak bertauhid terus dia ngeyel & membantah & ada di dalam angan/khayalan dia seakan² dia berada dijalan ternyata diakhirat dia tidak menemukan sedikitpun, tidak bisa dia kembali & azab yang sangat besar tadi dan dia langgeng itu akan menanti dia didepan.

Ayat ini jelas menunjukan tentang wajibnya memeluk agama Islām, dari sisi mana? Karena orang yang tidak memeluk agama Islām
❶ Tidak akan diterima
❷ Di Akhirat dia termasuk orang yang merugi

Dan selamat dari kerugian dari Akhirat adalah sebuah keharusan, demikian pula menghindarkan diri dari ditolaknya amalan ini adalah sebuah keharusan.

Oleh karena itu mengikuti dan memeluk agama Islām yang dibawa oleh Nabi ini adalah sebuah kewajiban sehingga kita terhindar dari kerugian di Akhirat.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Halaqah 18 | Bab 02 Wujubul Islam – Pembahasan Dalil Pertama QS Ali Imran 85 (Bagian 03)"

Posting Komentar