Halaqah 19 | Bab 02 Wujubul Islam – Pembahasan Dalil Kedua QS Ali Imran 19 Dan Dalil Ketiga QS Al-An’am 153 (Bagian 01)
السلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه
ومن وله
Halaqah
yang ke-19 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis
oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.
Beliau
mengatakan
وقوله تعالى: إِنَّ
الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ [آل عمران: 19].
Kemudian
dalil yang kedua adalah firman Allāh ﷻ
_sesungguhnya Agama – عِنْدَ اللَّهِ
– disisi Allāh ﷻ (agama yang diridhoi
disisi Allāh ﷻ) adalah agama Islām_
Yaitu
Islām yang dibawa oleh Nabi ﷺ, atau bisa diartikam
Islām disini adalah Islām dengan makna yang umum yaitu agamanya para Nabi &
juga para Rasul masuk di dalamnya adalah agamanya Rasulullah ﷺ.
Menunjukan
bahwasanya selain agama Islām adalah agama yang tidak di ridhoi, yang di ridhoi
disisi Allāh ﷻ adalah Islām.
Menunjukan bahwasanya selain agama Islām ini bukan diridhoi oleh Allāh ﷻ dan kewajiban kita adalah mencari
keridhoan Allāh ﷻ dan menghindarkan
diri dari kemurkaan Allāh ﷻ.
Oleh
karena itu mencari keridhoan & menghindari diri dari kemurkaan Allāh ﷻ adalah sebuah kewajiban maka kewajiban
kita adalah memeluk agama Islām, karena Islām inilah yang diridhoi oleh Allāh ﷻ.
Berarti
– إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
– juga menunjukan tentang wajibnya memeluk agama Islām yang dibawa oleh
Rasulullah ﷺ, karena mencari keridhoan Allāh ﷻ dan menghindari kemurkaan Allāh ﷻ adalah sebuah kewajiban.
وقوله تعالى: وَأَنَّ
هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا
_Dan
sesungguhnya ini adalah jalanku yang lurus_
فَاتَّبِعُوهُ
_Maka
hendaklah kalian mengikuti jalan tersebut_
وَلَا تَتَّبِعُوا
السُّبُلَ
_dan
janganlah kalian mengikuti jalan yang lain²_
فَتَفَرَّقَ بِكُمْ
عَنْ سَبِيلِهِ [الأنعام: 153]
_maka
akan berpecah belah kalian dari jalan Allāh ﷻ_
Allāh
ﷻ mengatakan _Dan sesungguhnya ini adalah
jalanku yang lurus_ yang dimaksud adalah Islām sebagaimana telah berlalu – الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ – adalah Al Islām dan
ini disebutkan di dalam hadits an Nawas ibn Sam’an yang diriwayatkan al Imam
Ahmad disini disebutkan tentang tafsir bahwasanya – الصِّرَاطَ
– adalah al Islām.
Sudah
kita sebutkan bahwa – الصِّرَاطَ – artinya adalah
jalan, jalan yang lurus yaitu jalan yang menyampaikan kita kepada Allāh ﷻ & Islām adalah jalannya Rasulullah ﷺ untuk sampai kepada Allāh ﷻ sehingga kalau ditafsirkan – الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ – dengan al Islām
(shahih) & ternyata di dalam sebuah hadits
عن النواس بن سمعان رضي
الله عنه قال عليه الصلاة والسلام: [ضرب الله مثلا صراطا مستقيما، وعلى جنبتي
الصراط سوران ..
Allāh
ﷻ membuat permisalan sebuah jalan yang lurus
kemudian dipinggir jalan yang lurus tadi ada dua pagar
فيهما أبواب مفتحة،
Di
dalam dua pagar tadi ada pintu² yang terbuka
وعلى الأبواب ستور
مرخاة،
Dan
diatas pintu² tadi ada tirai²
وعلى باب الصراط داع
يقول: يا أيها الناس، ادخلوا الصراط جميعا ولا تعوجوا،
Dan
dipintu – الصِّرَاطَ – ini ada seorang
Da’i yang yang mengatakan _hai manusia masuklah kalian di dalam -الصِّرَاطَ – semuanya dan janganlah kalian
meninggalkan – الصِّرَاطَ – ini_
وداع يدعو من فوق
الصراط، فإذا أراد الإنسان أن يفتح شيئا من تلك الأبواب، قال: ويحك، لا تفتحه؛
فإنك إن تفتحه تلجه .
Disana
ada orang yang menyeru ditengah² (syirot tadi) apabila dia akan membuka satu
diantara pintu² tadi maka dia mengatakan – ويحك
– celaka kamu jangan engkau membuka pintu² tadi, karena seandainya engkau
membuka pintu² yang ada dipinggir tadi maka engkau akan masuk kedalamnya.
Ada
yang melarang jangan engkau membuka pintu ini karena kalau dibuka pintunya
niscaya engkau akan masuk kedalam pintu tadi, kemudian Nabi ﷺ mengatakan
فالصراط الإسلام،
Yang
dimaksud dengan shirot disini adalah al Islām.
والسوران حدود الله،
Dan
dua pagar tadi adalah batasan² Allāh ﷻ,
والأبواب المفتحة محارم
الله،
Dan
pintu² yang terbuka tadi adalan perkara² yang diharamkan oleh Allāh ﷻ,
وذلك الداعي على رأس
الصراط كتاب الله،
Dan
Da’i yang berada dikepala shirot adalah kitabullah
والداعي من فوق الصراط
واعظ الله في قلب كل مسلم
Dan
Da’i yang ada diatas shirot , tadi yang mengatakan – لا
تفتحه – jangan engkau buka pintu ini adalah yang memberikan dia
peringatan/mengingatkan dia yang ada di dalam hati seorang muslim. Karena hati
seorang muslim menjadikan dia cinta dengan keimanan
۞ وَلَٰكِنَّ
اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ
إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ
الرَّاشِدُونَ
[QS al Hujarat]
Dijadikan
hati kita ini senang dengan keimanan & benci dengan kefasikan sehingga
disana ada yang menasehati kita dalam hati kita (jangan, jangan).
Syahidnya
disini adalah – الصراط الإسلام – Shirot tersebut
adalah al Islām
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي
مُسْتَقِيمًا
_sesungguhnya
ini adalah jalanku yang lurus_
Maksudnya adalah Islām, dia adalah jalan yang lurus, jalan yang menyampaikan
kita kepada Allāh ﷻ dan ini adalah
jalannya Rasulullah ﷺ karena Shiroti ini
adalah jalanku
فَاتَّبِعُوهُ
maka
hendaklah kalian mengikuti jalan tersebut.
Syahidnya disini Allāh ﷻ mengatakan – فَاتَّبِعُوهُ – maka hendaklah kalian mengikuti jalan
tersebut yaitu – صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا
– yang ditafsirkan dia adalah al Islām.
Perintah
untuk mengikuti dan asal dari perintah adalah menunjukan kewajiban, jelas ayat
ini menunjukan wajibnya mengikuti Islām yang dibawa Nabi ﷺ
فَاتَّبِعُوهُ
Hendaklah
kalian mengikutinya.
Ditambah
lagi
وَلَا تَتَّبِعُوا
السُّبُلَ
dan
janganlah kalian mengikuti jalan-jalan.
Maksudnya adalah jalan-jalan selain al Islām, jalan-jalan selain sabilullah.
Sabilullah hanya satu saja dan itulah yang lurus yang akan menyampaikan kepada
Allāh ﷻ, adapun jalan selain ini maka disekitarnya
ini banyak jalan-jalan baik sebelah kiri maupun sebelah kanan, disana ada
aliran² /thoriqot² dan masing² jalan tersebut ada syaitan yang mengajak manusia
untuk masuk kedalam jalan tersebut.
Dan
syaitan tidak peduli, orang yang berjalan diatas jalan yang lurus tadi dia mau
mengikuti jalan apa saja yang penting tujuan dia adalah bagaimana orang yang
jalan diatas jalan yang lurus tadi dia menyimpang (mau ikut sufiyyah,
mu’tazilah, jahmiah, khowarij) yang penting keluar dari jalan yang lurus mereka
merasa sudah berhasil, kata Allāh ﷻ
وَلَا تَتَّبِعُوا
السُّبُلَ
Dan
jangan engkau mengikuti jalan² tadi, disini kita dilarang mengikuti selain
jalan Islām tadi/selain jalan Allāh ﷻ
dan larangan pada asalnya diharamkan, diharamkan untuk mengikuti selain Islām.
Selain
Islām yang murni yang dibawa Rasulullah ﷺ
diharamkan mengikuti jalan² tersebut menunjukan wajibnya mengikuti agama Islām.
Ini bisa kewajiban mengikuti Islām diambil dari – وَلَا
تَتَّبِعُوا- ditambah lagi dengan kalimat – وَلَا
تَتَّبِعُوا السُّبُلَ – selain orang yang mengikuti subul tadi
dia melakukan perkara yang diharamkan
فَتَفَرَّقَ بِكُمْ
عَنْ سَبِيلِهِ
Orang
yang membiarkan diri dia dan diri orang lain mengikuti jalan² selain Islām tadi
maka yang terjadi adalah jalan² tersebut akan memecah belah kalian dari jalan
Allāh ﷻ karena jalan² tersebut banyak yang
sebelumnya manusia berkumpul di jalan yang satu jalannya Allāh ﷻ kemudian ketika dia keluar satunya ingin
ikut aliran yang lain akhirnya kalian berpecah belah di jalan Allāh ﷻ.
Perpecahan
umat akibatnya adalah karena tidak mau mengikuti Islām yang murni yang dibawa
oleh Nabi ﷺ secara dzhohir maupun secara bathin.
Jadi
ayat ini jelas tentang menunjukan wajibnya mengikuti Islām yang dibawa Nabi ﷺ.
Itulah
yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai
bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
0 Response to "Halaqah 19 | Bab 02 Wujubul Islam – Pembahasan Dalil Kedua QS Ali Imran 19 Dan Dalil Ketiga QS Al-An’am 153 (Bagian 01)"
Posting Komentar