Qawa’idul Arba Halaqah 01 - 05

 Qawa’idul Arba Halaqah 01 - 05

Halaqah 01 ~ Penjelasan Pengantar A-Qawāidu Al-Arbau

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Kitab Al-Qawa’idul Arba’ (Empat Kaidah) adalah kitab yang ringkas yang dikarang oleh Al-Imam As-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimi rahimahulloh (1115-1206H). Beliau telah belajar agama sejak kecil dengan bapak beliau sendiri dan ulama-ulama besar di zamannya, di antaranya adalah Syaikh Muhammad Khayah As-Sindy.

Beliau juga melakukan banyak perjalanan untuk menuntut ilmu seperti ke daerah Hijaz (Mekkah dan Madinah), Basrah dan hampir juga pergi ke Syam namun ada halangan. Di zaman beliau banyak terjadi kerusakan agama berupa kesyirikan yaitu penyembahan terhadap selain Alloh ‘azza wa jalla di daerah beliau sendiri dan daerah tetangga. Bentuk kesyirikannya seperti pengagungan terhadap kuburan sahabat Radhiallohuanhu, pengagungan terhadap pohon yang besar. Untuk itu beliau banyak berdakwah kepada semua orang, dari yang kecil sampai yang dewasa, bahkan sampai ke keluarga kerajaan.

Usaha beliau yang lain adalah mengarang kitab, di antaranya :
1. Al-Qawa’idul Arba’
2. Kitaabut Tauhid
3. Kasyfu Syubhat
4. Al-Utsuluts Tsalatsah
5. Fadlul Islam
6. Ushulul Iman dan lainnya

Kitab Al-Qawa’idul Arba’ berisi tentang empat kaidah agar seseorang bisa memahami apa itu tauhid dan syirik dengan kata-kata yang ringkas.

وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

 

Halaqah 02 ~ Penjelasan Kalimat Bismillahirrahmanirrahim


الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وع

لى آله وصحبه أجمعين

Beliau mengawali kitab beliau dengan tulisan basmalah, seperti Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang mengawali Alquran dengan basmalah dan Nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam ketika mengirim risalah kepada para penguasa yang berisi dakwah islam dan tauhid juga mengawalinya dengan basmalah. Contohnya ketika Nabi Sholallohu Alaihi Wasallam mengirim risalah ke Hierocl.

Huruf “bi” dalam basmalah adalah huruf “ba” isti’anah, yaitu “ba” yang fungsinya untuk memohon pertolongan. Orang yang mengucapkan “bismillahirrohmanirrohim” artinya “Aku memohon pertolongan kepada Allah Ar-Rohman, Ar-Rohim”. Orang yang mengucapkan basmalah, maka pada hakekatnya dia telah memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Ism” artinya adalah nama, sehingga “ismillah” artinya adalah nama Alloh. Dan adalah sifat yang mufrot apabila disandarkan maka maknanya disini adalah umum.

Sehingga basmalah artinya memohon pertolongan kepada Alloh dengan semua nama Alloh yaitu Asmaul Husna, jadi bukan hanya dengan satu nama Alloh. Orang yang telah mengucapkan basmalah, berarti dia telah memohon pertolongan (beristi’anah) dengan seluruh nama Alloh.

Alloh adalah lafdhul jalalah, diambil dari kata al-uluhah yang artinya adalah Al-Ma’bud yang disembah. Lafdul jalalah adalah nama Alloh yang paling agung. Disandarkan nama-nama Alloh yang lain. Ar-Rohman dan Ar-Rohim berasal dari kata Ar-Rohmah yang artinya yang Maha Penyayang. Perbedaan antara Ar-Rohman dan Ar-Rohim menurut para ulama adalah Ar-Rohman artinya adalah Alloh Maha Penyayang dan kasih sayang disini mencakup seluruh mahluk baik mukmin maupun kafir, yang taat maupun yang bermaksiat.

Orang kafir mendapat rezeki makanan, minuman dan kesempatan hidup dari Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang merupakan bagian dari rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Sedangkan Ar-Rohim ,maka rahmat-Nya disini adalah bagi orang beriman, contohnya adalah iman itu sendiri, diberi hidayah untuk beriman dengan rukun iman yang enam. Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala merupakan Zat Yang Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.

وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


Halaqah 03 ~ Penjelasan Doa Pengarang Bagian 01 Dari 02

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

أسأل الله الكريم رب العرش العظيم أن يتولاك في الدنيا والآخرة

“Aku berdoa kepada Alloh Yang Maha Pemurah, Rob yang memiliki, menguasai arsy yang besar , supaya Alloh menjagamu di dunia dan di akhirat.”

Setelah mengucapkan basmalah, beliau mendoakan kita yang membaca kitab beliau. Ini adalah adab yang sangat baik, seorang yang mengajar, mendoakan muridnya.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam dalam Alquran diperintahkan oleh Alloh agar mendoakan orang lain, sahabat Radhiallohuanhu. Alloh berfirman yang artinya,

“Dan hendaklah engkau wahai Muhammad, mendoakan mereka karena sesungguhnya doa yang engkau panjatkan kepada mereka akan memberikan ketenangan kepada mereka.”

Doa beliau Rahimahulloh merupakan doa yang agung, karena mendoakan pembaca agar dijaga dunia berupa musibah maupun agamanya. Dijaga di akhirat mulai dari dijaga dari azab kubur sampai dijaga dari neraka.

وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Halaqah 04 – Penjelasan Doa Pengarang

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Beliau melanjutkan doa bagi pembaca,

وَأَنْ يَجْعَلَكَ مُبَارَكًا أَيْنَمَا كُنْتََ

Dan semoga Alloh menjadikanmu (pembaca) diberkahi di manapun berada.

Ini juga merupakan doa yang agung. Berbarokah artinya memiliki banyak kebaikan yang langgeng dan terus-menerus ada bersama kita, memberikan manfaat. Dan orang yang berbarokah adalah orang yang banyak kebaikannya yang diberikan kepada diri sendiri maupun orang lain. Ketika dia berilmu dan berbarokah, maka ilmu itu memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Begitu juga ketika dia memiliki keluangan rezeki, memiliki kekuasaan dan berbarokah, maka rezeki dan kekuasaan tersebut akan memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Berbarokah dimana pun berada, maka dia akan selalu memperoleh barokah baik di rumah maupun luar rumah, bersama keluarga maupun bersama orang lain, dan seterusnya. Tidak ada orang yang dekat dengan dia kecuali akan memperoleh faedah dari dirinya.

Kemudian beliau melanjutkan,

وَأَنْ يَجْعَلَكَ مِمَّنْ إِذَا أُعْطِيَ شَكَرَ،

Semoga Alloh menjadikanmu bersyukur saat diberi nikmat,

وَإِذَا ابْتُلِيَ صَبَرَ، وَإِذَا أذَنبَ اسْتَغْفَرفَإِنَّ هَؤُلاءِ الثَّلاثَ عُنْوَانُ السَّعَادَةِ اِعْلَمْ أَرْشَدَكَ اللهُ لِطَاعَتِه

Dan menjadikanmu bersabar ketika ditimpa musibah, dan meminta ampun jika berbuat dosa.

Tiga hal terakhir yang telah disebutkan di atas adalah kunci kebahagiaan. ِTidak akan terlepas kehidupan seorang manusia dari tiga perkara ini. Seorang yang tidak bersyukur maka cepat atau lambat Alloh akan mencabut nikmat tersebut. Sebaliknya jika dia bersyukur, maka Alloh akan memberikan kenikmatan di atas kenikmatan. Apabila dia bersyukur bahwasanya nikmat ini berasal dari Alloh, bersyukur dengan lisannya, menggunakan kenikmatan ini untuk perkara yang diridhoi Alloh, maka Alloh menjanjikan untuk menambah kenikmatan tersebut.Dan apakah dia kufur kepada Alloh, mengingkari kenikmatan yang diberikan kepadanya, menganggap bahwa kenikmatan itu berasal dari dirinya sendiri, dari ilmu yang dimiliki, dari usaha yang ia kerjakan. Lupa bahwasanya Alloh yang telah memberikan dan memudahkan dia memperoleh kenikmatan tersebut, maka sesungguhnya azab Alloh sangat pedih.

Apabila dia memperoleh musibah hendaklah dia bersabar kepada Alloh. Beriman bahwa semua ini adalah takdir Alloh, yang sudah ditulis sejak 50.000 tahun sebelum diciptakan langit dan bumi. Padahal langit dan bumi juga sudah diciptakan Alloh sejak waktu yang lama. Telah dituliskan umur, rezeki dan termasuk musibah. Dan tidak mungkin yang sudah ditulis akan luput dari seseorang. Maka ketika dia ditimpa musibah baik dirinya, hartanya, keluarga nya, maka hendaknya dia beriman bahwa hal ini sudah ditulis Alloh dan harus terjadi. Ketika terjadi musibah, Alloh akan memberikan hidayah kepada hati agar tenang dalam menghadapi musibah.

وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Halaqah 05 – Makna Istighfar dan Ketaatan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Beliau melanjutkan,

وَإِذَا أذَنبَ اسْتَغْفَر

Dan apabila dia berdosa maka dia beristighfar.

Beristighfar atas dosa yang dilakukan. Makna beristighfar mengandung dua perkara. Yang pertama memohon kepada Allah agar ditutupi dosa tersebut sehingga tidak terbongkar maksiat tersebut. Istighfaro berasal dari kata ghofaro yang artinya menutupi. Yang kedua memohon agar dosanya dihapus, sehingga kelak tidak akan diazab oleh Allah karena dosanya.

فَإِنَّ هَؤُلاءِ الثَّلاثَ عُنْوَانُ السَّعَادَةِ

Karena sesungguhnya tiga perkara ini adalah ciri-ciri dari kebahagiaan.

Orang yang bahagia adalah orang yang apabila diberi bersyukur dan apabila mendapatkan musibah dia bersabar dan apabila dia berdosa dia beristighfar kepada Allah.

اِعْلَمْ أَرْشَدَكَ اللهُ لِطَاعَتِه

Ketahuilah, semoga Allah memberikan petunjuk kepadamu, kepada ketaatan.

Beliau mendoakan semoga Allah memberikan petunjuk kepada ketaatan yaitu mengilmui kebenaran dan mengamalkannya

وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Qawa’idul Arba Halaqah 01 - 05"

Posting Komentar