Halaqah 19 ~ Penjelasan Pembatal Keislaman Kedelapan (Bagian 1)
HSI Silsilah Pembahasan Kitab Nawaqidul Islam – Halaqah 19
| Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Delapan Bagian 1
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه
ومن والاه
Halaqah
yang ke sembilan belas dari Silsilah Ilmiyyah Pembahasan Kitab Nawaqidul Islam
yang ditulis oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah.
Berkata
Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah,
الثَّامِنُ:
مُظَاهَرَةُ المُشْرِكِينَ وَمُعَاوَنَتُهُمْ عَلَى
المُسْلِمِينَ
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى وَمَن يَتَوَلَّهُم
مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِين
“Yang
ke delapan: menolong orang-orang musyrikin dan membantu mereka di dalam
memerangi kaum muslimin. Dalilnya adalah firman Allah yang artinya ‘Dan
barangsiapa yang menolong mereka maka sesungguhnya dia termasuk mereka.
Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang
dzalim.’ [Al Maidah : 51]”
Yang
dimaksud dengan menolong orang-orang musyrikin atau orang-orang kafir dan
membantu mereka di dalam memerangi orang-orang Islam adalah menolong
orang-orang kafir ketika terjadi peperangan antara kaum muslimin dengan
orang-orang kafir, dengan maksud supaya mereka menang dan mengalahkan kaum muslimin
sehingga agama orang-orang kafir lebih nampak daripada agama kaum muslimin.
Seorang
muslim yang sejati adalah seorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, senang
ketika Allah dan Rasul-Nya ditaati, gembira melihat agama Allah nampak di bumi,
melihat tauhid dan sunnah tersebar. Sebaliknya, dia bersedih ketika melihat
kekufuran, kebid’ahan, dan kemaksiatan.
Rasulullah
shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ:
أَنْ يَكُونَ اللهُ وَرَسُولُهُ أحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا
سَوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إلاَّ لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ
أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
“Tiga
perkara apabila ada pada diri seseorang, maka dia menemukan kelezatan iman.
1. Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya.
2. Mencintai orang lain, tidak mencintainya kecuali karena Allah. Yaitu
mencintainya karena dia taat kepada Allah.
3. Dia benci untuk kembali kepada kekufuran, sebagaimana dia benci apabila
dilempar ke dalam api.”
[Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim]
Kalau
demikian, maka menolong orang-orang kafir dan mencintai kekufuran mereka dan
senang apabila orang-orang musyrikin tersebut agamanya lebih nampak daripada
agama kaum muslimin, maka ini adalah sebuah kekufuran.
Adapun
orang yang membantu orang-orang musyrikin dan orang-orang kafir dalam memerangi
kaum muslimin tetapi bukan karena cinta dengan agama orang-orang kafir tersebut
dan bukan karena senang apabila agama orang-orang kafir lebih nampak dari agama
kaum muslimin, contohnya dia menolong karena keinginan duniawi seperti jabatan,
harta, wanita, dll, maka orang yang demikian telah melakukan dosa besar tetapi
tidak sampai keluar dari agama Islam. Ini termasuk kefasikan. Kalau dia
meninggal dalam keadaan seperti ini, maka dia telah meninggal dunia dalam
keadaan membawa dosa besar. Keadaannya di akhirat adalah seperti pelaku dosa
besar yang lain. Dia di bawah kehendak Allah. Kalau Allah menghendaki maka
Allah mengampuni, dan kalau Allah menghendaki maka Allah akan mengadzab dia
terlebih dahulu di dalam neraka.
Itulah
yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Semoga bermanfaat dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Abdullah
Roy
Di kota Pandeglang
0 Response to "Halaqah 19 ~ Penjelasan Pembatal Keislaman Kedelapan (Bagian 1)"
Posting Komentar